Belajar Praktis Menjadi Penulis
Menuliskan adalah upaya mencatat sesuatu yang ada dalam pikiran penulis ke atas kertas atau alat tulis menulis lainnya (komputer, lap top, HP ll), untuk dsimpan atau disampaikan ke orang lain. Bila dimaksudkan ke pihak lain seperti surat lamaran bekerja, paper, skripsi atau thesis termasuk tulisan untk masyarakat umum seperti berita, khotbah sebaik dapat dengan mudah dimengerti oleh pembacanya.
Untuk tujuan agar mudah dimengerti pembaca tulisann itu, hampir di seluruh dunia mengakui dan mengunakan metode rumusan 5W 1H. Rumusan 5W1H diperkenalkan pertama kali oleh seorang penulis novel, cerita pendek, dan penyair Inggeris, Rudyard Kipling. Ia juga diketahui sudah berkarier selama 7 tahun sebagai editor di beberapa majalah ternama.
Kebanyakan orang menggunakan rumusan 5W 1H sebagai unsur penulisan dalam dunia jurnalistik. Namun, unsur ini sebenarnya berlaku hampir di semua bidang ilmu, mulai dari jurnalistik, bisnis, hingga bahasa, yang fungsinya membuat suatu perumusan masalah atau informasi yang disampaikan kepada pembacanya, mendapat informasi yang lengkap baik perorangan maupun orang banyak.
Rumusan 5W1H miliknya dinilai menjadi yang paling mudah untuk memecahkan berbagai masalah dan merumuskan informasi. Meski terlihat ringkas, unsur 5W1H dianggap mampu menjadi pedoman penuh untuk mengembangkan suatu cerita atau informasi.
5W 1H adalah dari singkatan dari What (apa); Who (siapa); When (kapan); Where )di mana); Why (mengapa) dan How (bagaimana). Dalam bahasa Indonesia sudah dikenal dengan sebutan “Adiksimba”, yaitu: Apa; DImana; Kapan; SIapa; Mengapa dan Bagaimana. Sebutan Adiksimba mengacu pada rumusan unsur yang adala dalam 5W1H.
Dengan menggunakan rumusan 5W1H yang sebenanrnya metode ini memuat pertanyaan dalam mengumpulkan informasi dari sesuatu peristiwa atau apapun yang ada dalam pemikiran si penulis baik jurnalis, peneliti maupun penulis kolom di media termasuk pelaporan organisasi/kantor.
Dengan terjawabnya pertanyaan 5W 1H atau Adiksimba di atas, maka akan dengan mudah menyusun kata-kata dan kalimat serta menyelesaikan tulisan tersebu serta harapan si pembaca akan mudah memahami pesan atau informasi yang terkandung dalam tulisan tersebut, apakah itu berita jurnalistik maupun laporan atau permohonan.
Pertanyaan tersebut mencangkup unsur what (apa), who (siapa), when (kapan), where (di mana), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Untuk memudahkan pemahaman dapat kita lihat penjelasan masing-masing unsur 5W 1 H atau Adiksimba tersebut:
What (Apa) menjelaskan tentang apa yang terjadi atau apa yang menjadi pembahasan dari topik yang ingin ditulis atau diulas. Seyogyanya dapat menjawab pertanyaan inti masalah dan kejadian yang ingin disampaikan.
Where (DI mana) satu unsur keterangan yang akan menjelaskan tentang tempat suatu kejadian atau masalah terjadi, unsur yang memberikan bukti fisik terkait keberlangsungan suatu peristiwa atau masalah.
When (Kapan) menitik beratkan pada keterangan waktu terjadinya peristiwa yang dikemukakan. Unsur ini membantu menerangkan ppenerima pesan atau pembaca tulisan dengan mudah menyimak informasi secara lebih akurat dan dapat diandalkan.
Who (SIapa) dengan menjawab pertanyaan ini akan menjadi jelas siapa subjek atau pelaku-pelaku dari peristiwa atau kejadian yang diuraikan dalam sulisan tersebutdengan demikian penerima pesan/pembaca tulisan akan mengetahui siapa saja yang terlibat dalam peristiwa yang dikemukakan.
Why (Mengapa) unsur ini akan dapat menjelaskan alasan atau latar belakang dari peristiwa atau masalah yang diutarakan dalam tulisan. Unsur ini penting membantu mengembangkan informasi menyeluruh terkait peristiwa yang ada, yang selanjutnya dikemukakan dalam tubuh berita (tulisan).
How (BAgaimana) unsur ini menitik beratkan pada proses atau kronologis terjadinya suatu peristiwa yang akan diulas. Selain itu, unsur ini menjadi pernyataan yang mendukung dari unsur-unsur di atas.
Dalam praktek menulis ada yang berpendapat lebih mudah diawali sebagai penulis berita, benar atau tidak tergantung masing-masing yang melakoninya. Bukan maksudnya para wartawan/jurnalis penulis hebat, tetapi untuk menjadi penulis lebih mudah dari tulisan-tulisan pendek tapi memenuhi 5W 1H atau Adiksimba di atas. Untuk itu mari kita coba melihat buku atau tulisan tertua di dunia yaitu Alkitab.
Kejadian 1 : 1 “ Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”
Kita coba lihat unsur:
apa : langit dan bumi
siapa : Allah
kapan : pada mulanya
di mana : tentu di tempat yang Maha Tinggi
mengapa : menciptakan langit dan bumi
bagaimana: terciptalah langit dan bumi.
Dari 7 (tujuh) kata dalam Kejadian 1 : 1 di atas dapat dimengerti betapa hebatnya ilmu jurnalistik dan ilmu komunikasi serta penguasaan perbendaharaan bahasa Sang Penulis Alkitab, silahkan dalami sendiri, baik kata-kata yang digunakan maupun pengutaraannya penuh etika dan sopan santun.
Khusus berita biasanya ada yang disebut Judul, kalau bisa setiap penulis berita membuat judul yang menggambarkan inti berita. Kemudian ada yang disebut Lead atau Teras Berita, yaitu yang mengandung unsur terpenting dari berita, isinya kompak, mencerminkan berita dengan memenuhi unsur 5W 1 H, kalau bisa tidak melebihi 30 kata.
Kemudian setelah Judul, Teras Berita, lalu ada yang disebut Tubuh/Badan Berita yaitu yang menguraikan lebih lanjut dari Teras berita yang menjelaskan unsur-unsur lain secara lengkap dan menempatkan yang penting di atas lalu pelengkap berita di bawah.
Sebab berita yang baik diyakini pada era media cetak yang space (kolom/lembarannya) terbatas, apabila terlalu panjang, kalau dianggap perlu sehingga tidak bisa ditunda, apalagi kalau StopPress seperti Breakingnews di Televisi, maka perlu dimuat dengan memotong berita tersebut tidak masalah sebab struktur beritanya sudah terprogram, maka tidak mengurangi isi dan makna berita/tulisan tersebut.
Karena itulah masa lalu Berita/tulisan di media cetak disebut seperti pramida terbalik, yaitu berita diawali dari yang penting sementara makin ke bawah makin ringan, oleh karenanya kalaupun dipotong atau di buang sebagian isi dan makna berita tidak hilang.
Kalau ditelaah (maaf) sebagai karya Jurnalistik, Judulnya singkat: KEJADIAN, sementara Lead/Teras berita (bagian yang terpenting dari berita dan mencakup inti dari keseluruhan berita/tulisan) hanya tujuh kata: “ Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”. Sementara uraian selanjutnya atau seluruh isi KEJADIAN adalah penjabarannya. Ini sebagai contoh dari suatu berita yang singkat padat dan mudah dimengerti dan isinya mudah dipahami pembaca.
Contoh berikut di media on line : Judul aslinya: Pengurus Punguan Pomparan Raja Sitempang Dilantik, sebagai Pressrelease/BS saya kirim ke tiga media, Greenberita, Media delegasi dan Pelita Batak. Editor greenberita menggunakan judul: Sah, Dr. Eduard Sigalingging Dilantik Sebagai Ketum Punguan Raja Sitempang Indonesia; Sementara Media Delegasi membuat judul: Edward Sigalingging Ketum Punguan Pomparan Raja Sitempang; dan Pelita Batak tetap seperti aslinya.
Artinya bahwa setelah ditangani media yang bersangkutan, sudah menjadi kewajiban dan tanggungjawabnya untuk memperbaiki tulisan tersebut sesuai dengan keinginan Editor, namun tidak mengubah makna dan tujuan tulisan/berita. Sebab setiap orang pasti berbeda-beda gayanya (style) lebih beragaam lagi kalau media, oleh karenanya tidak ada hak untuk protes, sebab setiap media ingin melayani. Kemudian di bawah ini ada yang disebut lead atau teras berita:
Dr. Eduard Sigalingging MSi dan Drs. Robert Sumihar Sitanggang dilantik sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Punguan Pomparan Raja Sitempang se- Indonesia dan pengurus lengkap, Minggu (10-10-2021) di Jakarta periode 2021-2025, baik yang hadir/tatap muka maupun yang secara zoom virtual di daerah tempat masing-masing.
Dapat dipastikan bahwa 5W dan 1H sudah terpenuhi, dan yang tidak terpenuhi dari persyartan di atas adalah “lebih dari 30 kata”. Memang suatu hal yang tidak terhindari, yang pasti bahwa “Pengurus Punguan Raja Sitempang periode 2021-2025 dilantik hari Minggu di Jakarta”.
Siapa dan bagaimana serta seperti apa proses pelantikan itu dapat dibaca dalam Badan atau Tubuh Berita sebagaimana dimuat di berita online Greem Berita, Media Delegasi dan Pelita Batak.
Tetapi syarat yang paling penting bagi seorang penulis harus memiliki bahan-bahan pendukung baik pengalaman atau informasi tentang sesuatu yang digumuli secara mendalam dan menyeluruh, seperti halnya komponis. Lirik Lagu Pulo Samosir tidak mungkin dapat diurai dan dirangkai :gok di si hassang dang eme nang bawang dsl” bisa memikat karena komponisnya meyakini apa yang dinyatakannya.
Dengan memulai menulis berita pendek, syair dan pantun, cerita pendek, lalu novel akan lebih mudah apalagi kalau ada bakat dan didukung lingkungan akan lahir sastrawan-sastrawan, wartawan masa depan, kalau dimulai dari yang kecil dari tempat ini dan saat ini.
Masa depan diantisipasi engan mengikuti perkembangan tehnologi dan informasi, sebagai calon orang-orang profesional harus bisa menyalurkan ide-ide dan gagasannya dalam suatu paper yang komprehensif, utuh dan konkrit yang dapat memikat perhatian orang lain, dan itu dapat diperoleh dari pemahaman untuk menuangkannya dalam kertas kerja.
Selamat meraih masa depan yang lebih baik bagi Generasi muda Raja Sitempang.
Jakarta, 12 Oktober 2021.
Bachtiar Sitanggang
0 Komentar