Wamenkum: PERADI Luhut Sah Tercatat di Kementerian Hukum, Advokat Harus Jadi Penyeimbang
Setahun Rugi 130 T, Negara Digerogoti Judol Reporter : BHAYU AJI PRIHARTANTO Editor : SISWANTO Nasional  facebook sharing buttontwitter sharing buttonwhatsapp sharing buttonemail sharing buttonsharethis sharing button Senin, 3 November 2025 08:56 WIB Presiden Prabowo Subianto (Foto: Setpres) Presiden Prabowo Subianto (Foto: Setpres) A+ A- RM.id  Rakyat Merdeka - Judi online alias judol benar-benar telah menjadi penyakit yang menggerogoti negara kita. Dalam setahun, uang rakyat senilai Rp 130 triliun raib ke luar negeri akibat judol. Presiden Prabowo Subianto geram dan langsung menyerukan perang terhadap judol.   Kegeraman Presiden terhadap praktik judol diluapkan saat menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025, di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025). Di hadapan para pemimpin dunia, Prabowo menyebut, Indonesia sangat dirugikan dengan maraknya judol.  “Kami rugi dan diperkirakan kehilangan delapan miliar dolar AS dalam setahun hanya dengan arus keluar dari judi online,” tegas Prabowo, dalam pidato yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (2/11/2025).  Kerugian 8 miliar dolar AS setara dengan Rp 130 triliun ini, menunjukkan betapa seriusnya dampak kejahatan judol terhadap keuangan negara. Aliran dana keluar ini tidak hanya mengikis pendapatan negara, tetapi juga berpotensi membiayai aktivitas ilegal lainnya.  Prabowo menyebut, praktik judol bukan lagi perkara hiburan digital, melainkan kejahatan ekonomi lintas negara. Aktivitasnya memanfaatkan celah transaksi digital global yang sulit diawasi.  “Ini sudah masuk kategori kejahatan transnasional. Banyak negara mengalami hal yang sama. Maka, solusinya bukan sepihak. Kita butuh kerja sama global,” tegas mantan Danjen Kopassus itu.  Baca juga : Kepuasan Publik 80 Persen, Prabowo Dipuji Presiden Korsel  Prabowo mendorong kolaborasi antaranggota APEC untuk menekan kejahatan ekonomi digital yang semakin canggih. Menurutnya, Asia Pasifik harus memimpin perubahan lewat penguasaan teknologi, peningkatan pendidikan, dan pemberdayaan UMKM.  “Saya yakin, inilah arah yang harus kita tempuh ke depan. Kita harus memastikan kendali atas masa depan teknologi kita,” kata Prabowo.  Peringatan Prabowo langsung disambar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Di hadapan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Jumat (31/10/2025), Kapolri menegaskan, aparat bakal fokus membasmi tiga musuh utama bangsa: narkoba, penyelundupan, dan judi online.  “Masalah judol ini bukan hanya merusak ekonomi, tapi juga sosial. Data kami, 69 persen pemain berasal dari kelompok berpendapatan di bawah Rp 1 juta. Bahkan ada yang di bawah 10 tahun,” ungkap Kapolri.  Listyo mengingatkan efek domino dari judol: pemain terjerat pinjol ilegal, depresi, hingga bunuh diri. Karena itu, ia mengajak mahasiswa dan generasi muda ikut menjaga ruang digital agar tak dirusak perilaku adiktif.  “Mahasiswa harus turut berkontribusi menjaga keamanan bangsa, menghadapi tantangan teknologi, maraknya judi online, dan peredaran narkoba,” pesan Kapolri.  Baca juga : Setahun Kemenimipas, Gencar Razia Di Lapas, Tegakkan Zero Halinar  Di sisi lain, Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) terus menggencarkan operasi sapu bersih. Menkomdigi Meutya Hafid mengungkap, pihaknya telah menghapus lebih dari tiga juta konten terkait judi online sepanjang tahun ini.  Selain itu, 31 ribu rekening terindikasi terkait transaksi judol telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk diblokir.  “Kalau hanya takedown tapi rekeningnya tidak diblokir, kerja kita seperti menyapu ruang yang kotor. Hari ini disapu, besok kotor lagi,” ucap Meutya, di Jakarta, Kamis (30/10/2025).  Meutya mengakui, pengawasan ruang digital merupakan pekerjaan raksasa. Tapi ia menegaskan, Presiden Prabowo sudah memberi garis tegas: ruang digital Indonesia harus bersih dari kejahatan siber agar transformasi digital nasional tak gagal.  “Ruang digital yang tidak sehat akan menggagalkan misi besar transformasi digital kita,” ujarnya.  Sejak 2017 hingga 19 Oktober 2025, Komdigi mencatat 7,25 juta konten judol telah diputus aksesnya. Dari jumlah itu, 1,7 juta konten ditangani hanya dalam kurun 10 bulan pertama tahun ini.  Baca juga : Setan Merah Membara Di Anfield  Tak hanya patroli siber, Komdigi juga menggandeng platform media sosial, dompet digital, dan perbankan untuk menutup celah transaksi.  “Sekarang kami mohon masyarakat juga aktif melapor,” ujar Sekretaris Ditjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Medi-decci Lustarini.  Dari sisi keuangan, Bank Indonesia (BI) tak mau tinggal diam. Deputi Gubernur BI Juda Agung menegaskan pentingnya teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memperkuat sistem deteksi transaksi mencurigakan (fraud detection system) di ekosistem keuangan digital.  “Peran AI sangat penting dalam mendeteksi fraud. Dunia digital kini sarat kejahatan dalam berbagai bentuk, termasuk judi online,” ujar Juda, di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).  BI kini memperkuat kolaborasi dengan OJK dan Komdigi, termasuk integrasi sistem pengawasan serta pertukaran data lintas lembaga. Juda menyoroti bahwa Filipina baru saja melarang total aktivitas judol, yang bisa mendorong migrasi bandar ke Indonesia. “Kita harus semakin waspada. Jangan sampai mereka lari ke sini,” tandasnya.
Eddy Hiariej: KUHAP Baru Tidak Boleh Ada Saling Sandera Antar Penegak Hukum
Pertanggungjawaban Pidana Penyandang Disabilitas Mental dan Intelektual
Terbit! PERMA No 2 Tahun 2025, Panduan Hakim Tangani Perkara Penyandang Disabilitas
Putusan MK: OTT Terhadap Jaksa Tak Perlu Lagi Seizin Jaksa Agung
Muat postingan lainnya Tak ada hasil yang ditemukan